Jual Madu Klanceng, Jual Koloni Klanceng, Jual Koloni Kelulut

Wednesday, February 20, 2019

Mengenal Lebah Madu Klanceng Trigona

Klanceng Prigen - Lebah tak bersengat (Stingless bee) merupakan salah satu marga lebah sosial yang termasuk suku Apidae. Di Indonesia lebah tak bersengat dikenal dengan beberapa nama tergantung daerahnya, antara lain Teuwel (Jawa Barat) dan Klanceng (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Sementara itu di Sumatra Barat, kelompok lebah ini disebut dengan Galo-galo.
Penyebaran lebah tak bersengat terdapat di daerah tropik dan subtropik atau wilayah yang dilalui garis khatulistiwa (Hubbel & Johnson 1977, Free1993 dalam Yulianto, 2013). Di Indonesia sendiri, penyebaran trigona sangat beraneka ragam, Sumatra ada sekitar 31 jenis, Kalimantan ada 40 jenis, Jawa 14 jenis, dan Sulawesi ada 3 jenis (Guntoro, 2013). Beberapa jenis diantaranya adalah T. Minangkabau dan T. fimbriata (Sumatra), T. apicalis dan T. incisa (Kalimantan), T. terminata dan T. incise (Sulawesi), T. laeviceps dan T. moorei (Jawa), sedangkan di Nusa Tenggara Barat teridentifikasi 2 jenis yaitu Trigona clypearis dan Trigona sapiens (BPTHHBK, 2012).





Salah satu jenis lebah tak bersengat yang umum dan dapat dijumpai diseluruh pelosok Indonesia adalah Trigona laeviceps. Ciri cirinya adalah tubuh berukuran kecil, ramping, panjangnya 2,5 mm – 3,25 mm. Tubuh berwarna coklat kehitaman, permukaan ventral abdomen memiliki bulu – bulu berwarna keputihan. Bagian vertek, mesonotum serta scutellum berbulu – bulu berwarna hitam, terutama di pinggir bagian belakang scutellum. Tarsusnya berbulu warna pucat, tetapi permukaan basitarsi bagian belakang berwarna kehitaman (Schwarz, 1937 dalam Yulianto, 2013).
Lebah klanceng (Trigona sp) di alam membentuk koloni di dalam lubang pohon, rongga kayu dan lubang bambu. Lubang pohon dan rongga kayu memiliki bentuk yang hampir sama, dibandingkan dengan lubang bambu yang memiliki permukaan tidak rata. Lubang bambu memiliki permukaan yang lebih halus didalamnya dan pintu keluar sangat kecil untuk menjaga agar kenyamanan dalam sangkar tetap stabil. Lebah klanceng menyukai sangkar yang kondisi didalamnya stabil dan jauh dari predator yang mengganggu kenyamanan lebah. Peternak lebah klanceng dalam mengambil hasil produksinya harus membuka bentuk sangkar lebah terlebih dahulu, sehingga banyak klanceng yang pindah koloninya karena sangkamya dibuka (Anonimous, 2006).

Stup merupakan tempat anggota koloni berkumpul dan melakukan aktivitas, dari berbagai jenis dan umur lebah klanceng. Aktivitas lebah klanceng dipengaruhi salah satunya ketersediaan pakan. Saat sumber pakan melimpah frekuensi aktivitas keluar masuk lebah klanceng pada stup akan meningkat. Lebah pekerja dalam mencari pakan berupa nektar dan tepung sari untuk memberi pakan pada koloninya untuk menghasilkan madu dan untuk membentuk sarang.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Visitor

Flag Counter