Klanceng Prigen - Lebah tak bersengat (Stingless bee) merupakan salah satu
marga lebah sosial yang termasuk suku Apidae. Di Indonesia lebah tak bersengat
dikenal dengan beberapa nama tergantung daerahnya, antara lain Teuwel (Jawa
Barat) dan Klanceng (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Sementara itu di Sumatra Barat,
kelompok lebah ini disebut dengan Galo-galo.
Penyebaran lebah tak bersengat terdapat di daerah
tropik dan subtropik atau wilayah yang dilalui garis khatulistiwa (Hubbel &
Johnson 1977, Free1993 dalam Yulianto,
2013). Di Indonesia sendiri, penyebaran
trigona sangat beraneka ragam, Sumatra ada sekitar 31 jenis, Kalimantan ada 40
jenis, Jawa 14 jenis, dan Sulawesi ada 3 jenis (Guntoro, 2013). Beberapa jenis
diantaranya adalah T. Minangkabau dan T. fimbriata (Sumatra), T. apicalis dan T.
incisa (Kalimantan), T. terminata dan T. incise (Sulawesi), T. laeviceps dan T.
moorei (Jawa), sedangkan di Nusa Tenggara Barat teridentifikasi 2 jenis yaitu Trigona
clypearis dan Trigona sapiens (BPTHHBK, 2012).
Salah satu jenis lebah tak bersengat yang umum dan dapat dijumpai
diseluruh pelosok
Indonesia
adalah Trigona laeviceps. Ciri cirinya adalah tubuh berukuran kecil, ramping, panjangnya 2,5 mm –
3,25 mm. Tubuh berwarna
coklat
kehitaman, permukaan ventral abdomen memiliki bulu – bulu berwarna keputihan.
Bagian vertek, mesonotum serta
scutellum berbulu – bulu
berwarna
hitam, terutama di pinggir bagian belakang scutellum. Tarsusnya berbulu warna
pucat, tetapi permukaan
basitarsi bagian belakang berwarna kehitaman (Schwarz, 1937 dalam Yulianto, 2013).
Lebah klanceng (Trigona
sp) di alam membentuk koloni di dalam lubang pohon, rongga kayu dan lubang
bambu. Lubang pohon dan rongga kayu memiliki bentuk yang hampir sama,
dibandingkan dengan lubang bambu yang memiliki permukaan tidak rata. Lubang
bambu memiliki permukaan yang lebih halus didalamnya dan pintu keluar sangat
kecil untuk menjaga agar kenyamanan dalam sangkar tetap stabil. Lebah klanceng
menyukai sangkar yang kondisi didalamnya stabil dan jauh dari predator yang
mengganggu kenyamanan lebah. Peternak lebah klanceng dalam mengambil hasil
produksinya harus membuka bentuk sangkar lebah terlebih dahulu, sehingga banyak
klanceng yang pindah koloninya karena sangkamya dibuka (Anonimous, 2006).
Stup merupakan tempat anggota koloni berkumpul dan
melakukan aktivitas, dari berbagai jenis dan umur lebah klanceng. Aktivitas
lebah klanceng dipengaruhi salah satunya ketersediaan pakan. Saat sumber pakan
melimpah frekuensi aktivitas keluar masuk lebah klanceng pada stup akan
meningkat. Lebah pekerja dalam mencari pakan berupa nektar dan tepung sari
untuk memberi pakan pada koloninya untuk menghasilkan madu dan untuk membentuk
sarang.
0 comments:
Post a Comment