Jual Madu Klanceng, Jual Koloni Klanceng, Jual Koloni Kelulut

Thursday, February 28, 2019

Teknik Budidaya Trigona / Klanceng

Klanceng Prigen - Budidaya Trigona sp Teknik budidaya lebah madu trigona sangat mudah. Peralatan yang harus disiapkan dalam membudidayakan trigona adalah sarang (stup), tali tambang, pisau kikis, mangkuk, saringan dan tempat hasil perasan madu.

Dengan membudidayakan trigona / klanceng  akan mendapat manfaat antara lain :

  1. Manfaat ekologis : proses penyerbukan oleh lebah dalam keterkaitan pakan, 
  2. Manfaat ekonomi : produk – produk yang dihasilkan trigona berupa madu, propolis, bee pollen dll,
  3. Manfaat sosial : sebagai sumber penghasilan, membuka peluang usaha bagi masyarakat, obyek penelitian dan sebagai potensi daerah. 


Trigona sp merupakan salah satu jenis dari genus Meliponini yaitu jenis lebah madu yang tidak bersengat (stingless bee) Trigona mengandalkan propolis untuk melindungi sarang dari serangan predator dan untuk mempertahankan kestabilan suhu di dalam sarang. dalam pembuatan stup dibutuhkan papan kayu dengan ketebalan kayu ± 2 cm dan paku. Pembuatan stup lebah madu Trigona sp menggunakan kayu dengan ketebalan ± 2 cm karena untuk menjaga kelembaban dan stabilitas sarang (Hermawan, 2007).

Jika kayu yang digunakan ketebalannya kurang dari 2 cm, kebanyakan koloni trigona akan pergi meninggalkan sarangnya. Stup dibuat dan didiamkan selama 3 hari, agar kondisi suhu dan kelembaban di dalam stup menjadi stabil. Setelah 3 hari, stup siap digunakan Stup diletakkan dengan 2 cara yaitu digantung dan diletakkan di rak penyimpanan. Digantung di lokasi yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung dan tidak terkena hujan.

Beberapa pembudidaya meletakkan stup dengan digantung di pohon besar dengan alasan menciptakan suasana sarang yang sama dengan sarang aslinya. Tempat lain untuk menggantung stup yaitu disekitar pinggiran rumah dan pohon – pohon yang tumbuh di halaman rumah. Untuk rak penyimpanan stup bisa diletakkan di kebun dan halaman rumah.

Di alam, Trigona bersarang di pohon lapuk dan di ruas pohon bambu. Pohon bambu diambil 2 (dua) ruas yang menjadi tempat bersarang Trigona, koloni menggunakan sarang di ruas bambu bagian atas untuk meletakkan telur dan berkumpulnya koloni, sedangkan di bagian bawah digunakan sebagai penyimpan madu dan bee polen.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Visitor

Flag Counter